Jasa orang tua tidak akan dapat kita balas, sekalipun dengan
nyawa kita. Sayangnya, hanya sedikit di antara kita yang menyadarinya. Buktinya, hanya sekedar mendoakan mereka saja
lisan kita merasa berat. Padahal doa adalah termasuk paling ringannya ibadah. Coba
kita ingat hanya demi kepentingan kita, siang dan malam orang tua tak
henti-hentinya berdoa. Berdoa untuk kesehatan kita, berdoa untuk kesuksesan
kita.
Biarkan Anak Bermain!! Ini Alasannya
Manusia dalam kehidupan ini melewati beberapa tahap yang berbeda-beda,
dimulai ketika ia menjadi kanak-kanak, raja, dewasa, hingga orang tua. Seyogyanya
di setiap tahap itu manusia bersikap sesuai dengan usianya di keadaan tersebut.
Termasuk ketika seorang manusia dalam usia kanak-kanak. Maka, masa-masa bermain
adalah yang cocok dengannya. Jika tidak demikian, maka salah seorang Ulama
mengatakan bahwa ia telah melakukan kekurangan. Karena pada masa usia tersebut,
anak-anak lebih banyak di maafkan dibanding di usia lainnya.
.
Beikut adalah dua hal yang harus diperhatikan dalam mendidik anak;
1 1. Biarkan Ia Bermain
Suatu ketika seorang ahli Ilmu mendengar suara dehem anak kecil yang
berusia kurang lebih dua belas tahun, maka beliau bertanya, “Siapa anak itu?”
setelah dijelaskan siapa anak tersebut dan siapa pula ayahnya,
Maka beliau
berkata kepada sang ayah: “Kenapa engkau biarkan anakmu duduk di majelis ini
dan tidak engkau biarkan ia bermain-main bersama teman-temannya?”
“Kami ingin
memperoleh keberkahan majelis anda ini” jawabnya.
“engkau saja yang hadir, sedangkan anakmu, saat ini juga biarkan ia bermain-main
bersama teman-temannya. Selama ia berada dalam usia untuk bermain-main maka
biarkan ia bermain-main, hingga semua keinginan untuk bermain yang berada dalam
dirinya bisa tersalurkan, sehingga kelak, saat dewasa, saat keimanan tidak
sepatutnya ia bermain-main, ia justru akan kembali bermain.”
Seorang yang belum baliigh, yang masih dalam usia remaja, ia cenderung untuk
lebih banyak bermain dan bergerak. Mereka seperti kuai yang berisi air
mendidih. Engkau hanya mempunyai dua pilihan; membukanya atau menurunkannya
dari kompor.
2. Jangan memberikan kasih
sayang berlebihan
Jika kamu melihat seseorang yang terlalu memanjakan anaknya, maka anaknya
tidak akan mendapat keberkahan. Kenapa? Hal itu dikarenakan Sang ayah akan selalu
memaklumi kesalahan-kesalahannya dan memuji-mujinya, sehingga sang anak akan
berubah menjadi tidak baik. Maka jangan pernah mempertautkan hatimu kepada
makhluk, tautkanlah hatimu kepada Allah tuhanmu.
Kasih sayang yang dituntut adalah kasih sayang yang tidak berlebihan. Kasih
sayang yang diluar batas hanya akan terpuji jika dimiliki oleh seorang wanita. Karena
demikianklah sifat dasar wanita-wanita di bumi. Karel itu tak jarang jika seorang
ayah hendak memukul anaknya, maka sang ibulah yang melindunginya. Begitulah sunnatullah
yang penuh keindahan.
Seorang ulama juga mengatakan bahwa jika seorang anak terbiasa mendapatkan
cinta yang berlebihan dari seorang ayah, maka ia akan mempunyai sikap yang
tidak sopan kepada ayahnya ban sang ayah juga tidak akan mampu meendidik sang
anak secara baik.
Jika seorang anak telah terbiasa mendapat perlaukan yang sesuai dengan
keinginan hatinya, kemudi satu saat ia mendapat perlakuan yang berbeda Dimana ia
telah terbiasa mendapatkan semua keinginannnya, maka ia akan menentangnya.
Mengenal Hati
Disebutkan oleh wikipedia bahwa hati merupakan kelenjar
terbesar di dalam tubuh,
terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Berdasarkan fungsinya hati mengambil peranan penting dalam memproses semua organ
di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, salah seorang tokoh sufi, Al-Habib
Abdullah Al-Haddad menyebut bahwa hati merupakan pemimpin semua organ-organ
manusia termasuk organ luar yang mempresentasikan sikap manusia pada umumnya.
Lebih jauh beliau menuturkan bahwa hati adalah tempatnya
ideologi, akhlaq, dan niat. Ketika seseorang mempunyai sebuah ideologi yang
kuat, maka hatinya akan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk menuju dan
menjaga ideologi tersebut. Begitu pula ketika seseoarang telah menanamkan niat
di hatinya untuk berbuat kejahatan, maka hati tersebut akan menguasai seluruh
tubuhnya untuk melakukan hal buruk yang telah menjadi niat di hatinya.
Melihat peranan hati yang begitu besar dan nyata dalam
perilaku manusia, maka sangat penting untuk menjaga dan sentiasa membimbing
hati demi terciptanya hati yang bersih, hati yang suci dan hati yang penuh
keimanan.
Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya beliau bersabda:
أَلَا
وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا
فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Ketahuilah,
sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah
seluruh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh.
Ketahuilah, ia adalah hati."
Dengan hati yang bersih, akan mudah menciptakan sebuah
kenyaman dalam kehidupan.
Adil dalam Pernikahan
Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 3,
“kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”
Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan umat islam untuk cukup meliki
satu istri saja jika dia khawatir akan berlaku zalim dan tidak mampu berlaku
adil diantara para istri.
hadiah yang luar biasa
Kenali Emosi Negatif Pada Anak dan Dampaknya
Anak yang memiliki
emosi negatif hampir selalu terlihat murung. Mereka tidak mempunyai semangat
dan kekuatan untuk mengontrol perasaan negatifnya. Anak akan mencari media yang
tepat dan mudah untuk dijadikan pelampiasan emosinya ketimbang menghapus
perasaan negatifnya itu. Salah satu pelampiasan yang memenuhi syarat-syarat itu
adalah perangkat digital.
Otak itu makin tua makin baik bukan sebaliknya
Banyak orang beranggapan bahwa semkain tua, otak seseorang
akan semakin berkurang kemampuannya. Baik dalam menangkap, menganilis,
mengingat maupun merespon informasi. Masa tua bagi banyak kalangan memang kerap
kali diidentikkan dengan masa yang kurang produktif seriring dengan turunnya
kemampuan otak. Asumsi ini tentunya hanya berkembang dari kabar lisan yang
terus menjalar dari satu orang ke orang lain tanpa ada bukti ilmiah ynag
mendukungnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)