Prinsip pendidikan anak usia dini

Anak adalah individu yang unik. Tugas orang tua atau pendidik dalam pendidikan anak usia dini sangatlah berpengaruh pada proses pendidikan anak tersebut di masa yang akan datang.
Diantaranya adalah memberi pengarahan yang positif bagi perkembangan anak, memberi peluan untuk berubah, bukan mematikan dengan memberi cap negatif pada anak. Usia anak adalah masa kritis. Semua aspek perkembangan saling burhubungan. Bakat dan lingkungan juga saling mempengaruhi perkembangan anak. Perilaku anak tergantung pada motivasi atau stimulan dari dalam dan luar dirinya. Untuk itu sudah sebuah kewajiban bagi orang tua atau pendidik mengetahui prinsip pendidikan anak usia dini.

Pada dasarnya, Prinsip pendidikan anak usia dini harus mengacu pada prinsip umum yang terkandung dalam Konvensi Hak anak, yaitu:

    1.   Nondiskriminasi, dimana semua anak dapat mengecap penddikan usia dini tanpa membedakan          suku  bangsa maupun tingkat sosial.

    2.    Dilakukan demi kebaikan terbaik untuk anak. Bentuk pengajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif, emosional, konteks sosial budaya dimana anak-anak hidup.

    3.  Mengakui adanya hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan yang sudah melekat pada anak.

    4.       Penghargaan terhadap pendapat anak. Perlu adanya perhatian dan tanggapan.

Prinsip pendidikan anak usia dini juga  harus sejalan dengan prinsip pelaksanaan keseluruhan proses pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Damanhuri Rosadi, ada beberapa prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu :

   1.       Pengembangan diri, pribadi karakter, serta kemampuan belajar anak diselenggrakan secara tepat, terarah, cepat dan berkesinambungan.

   2.       Pendidikan dalam arti pembinaan dan pengembangan anak mencakup upaya meningkatkan sifat mampu mnegembangkan diri dalam anak.

   3.       Pemantapan tata nilai yang dihayati ole anak sesuai sistem tata nilai hidup dalam masyarakat.

   4.       Pendidikan anak adalah usaha sadar, usaha yang menyeluruh, terarah, terpadu, dan diaksanakan secara bersama dan saling menguatkan oleh semua pihak.

   5.       Anak mempunyai kedudukan sentral dalam pembangunan dalam arti memiliki makna strategis dalam investasi pembangunan sumber daya manusia.

   6.       Orang tua dengan keteladanan adalah pelaku utama dalam pendidikan anak usia dini.

Dengan demikian, keluarga adalah tempat yang sangat penting bagi pelaksanaan pendidikan anak usia dini, sebab keluarga merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki. Setiap anak pada dasarnya memiliki potensi atau kemampuan untuk berfikir, berkreasi, berkomunikasi dengan orang lain dan potensi lainya, sehingga untuk mengembangkan potensi tersebut harus diperlukan bimbingan dari orang tua, pendidik atau orang dewasa lainnya, supaya memperoleh hasil maksimal dan positif. Pengembangan potensi tersebut sudah seharusnya dimulai pada usia dini, sebab usia tersebut merupakan dasar untuk perkembangan berfikir pada masa-masa selanjutnya.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share