Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari syirik,
dengki, dendam, kikir, sombong, cinta dunia dan jabatan. Ia terbebas dari
segala penyakit yang dapat menjauhkan dari Allah subhaanahu wataala
, terbebas dari segala syubhat yang dapat menghalangi kebaikannya, dan terbebas dari nafsu yang bisa menghambat-urusan-urusannya. Juga terbebas dari keinginan yang mampu menghalangi dari tujuannya, dan terbebas dari segala penghalang yang merintanginya dari Allah subhaanahu wataala.
, terbebas dari segala syubhat yang dapat menghalangi kebaikannya, dan terbebas dari nafsu yang bisa menghambat-urusan-urusannya. Juga terbebas dari keinginan yang mampu menghalangi dari tujuannya, dan terbebas dari segala penghalang yang merintanginya dari Allah subhaanahu wataala.
Para ulama berkata bahwa hati yang bersih lagi terpuji
adalah hati yang menghendaki kebaikan bukan keburukan, lebih dari itu ia
mengetahui hal yang baik dan sesuatu yang buruk. Adapun orang yang tidak
mengetahui hal yang buruk, atau menganggap sesuatu yang baik menjadi keburukan
baginya atau sebaliknya, berarti hatinya belum benar-benar bersih.
Perbedaaan antara hati yang bersih dengan hati yang lemah
lagi lalai adalah bahwa hati yang bersih terbentuk pada ketidak inginannnya
melakukan atau condong pada hal-hal yang buruk setelah mengetahuinya. Bukan terbentuk
dari sebatas pengenalan dan pengetahuan tentangnya. Berbeda dengan hati yang
lemah lagi lalai yang kerap berkeinginan dan melakukan hal-hal yang telah ia
ketahui keburukannya.
Sementara itu terdapat pula ukuran hati yang sempurna,
yaitu hati yang mengetahui dan mengenal seluk-beluk keburukan agar bisa
terbebas dari keinginan terhadapnya. Umar bin Khattab r.a berkata “ Saya bukan
penipu dan tidak bisa ditipu. Karena, sahabat Umar r.a terlalu cerdik untuk
ditipu dan terlalu wara’ untuk menipu.
Rasulullah shallallahu alai wasallam dalam Hadits
nya berkata “ Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling berpaling,
dan saling memutuskan tali silaturrahmi”.
Islam sangat menginginkan agar umat ini bersatu, baik
hati maupun semnagatnya, serta cinta dan ikatan persaudaraan yang menghiasi
hunbungan antar individu. Juga saling
mengingatkan untuk memperbaiki kesalahn disertai dengan hati yang bersih dan
kasih sayang tanpa terjatuh pada kedengkian dan perangkap setan lainnya,
seperti saling membenci, saling bermusuhan, saling memutus tali silaturrahmi
dan lain sebagainya daripada sifat-sifat buruk yang menghancurkan akhlak
seorang muslim.
Hati yang bersih dan hubungan yang harmonis antar sesama
merupakan suatu tuntutan takwa kepada Allah subhaanahu wataala. Untuk itu Allah memberikan hubungan yang erat
antar keduanya dalam firman-Nya, “ Bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaikilah
hubungan antar sesama” (Al-Anfal: 1)
Ibnu Abbas berkata, “ini merupakan penegasan Allah dan
Rasul-Nya agar mereka bertakwa dan berbuat baik antar sesama”. Dengan demikian,
saling mencintai itu bersumber dari iman yang benar. Ketika Nabi ditanya
tentang manusia yang paling utama, beliau menyebutkan sifat-sifat yang mesti
dimiliki oleh seorang hamba agar ia mempunyai hati yang bersih. Yaitu hati yang
bertakwa, bersih, tidak berdusta tidak aniaya, tidak iri, dan tidak dengki.
“Sesungguhnya didalam tubuh itu ada segumpal
darah, apabila ia baik maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila ia
jelek, maka jelek pula seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah ia adalah hati.”
1 comments:
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.cc
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.